SENJA DI ATMOSFER KOTA HUJAN




            Yaa , dilihat dari judulnya saja sudah terlihat bukan? Coretan ini hanya dibuat untuk seseorang yang sedang menatap senja di Kota Hujan……..
            Jam di ruang kelas telah menunjukkan pukul 5 sore , itu tandanya para mahasiswa sudah habis masa kerjanya di kampus. Oh sampai lupa , kenalin nama gua Vortex sering di panggil Tex , Vor , atau Putra nama gampangnya. Pasti kalian  bertanya-tanya kenapa gua bisa dipanggil Putra kan? Oke saya akan jelaskan secara singkat , karena arti kata Vortex sendiri apabila di terjemahkan  dalam kamus Meteorologi , Vortex itu berarti putaran atau pusaran yang  jika berlanjut menjadi tornado dikarenakan perbedaan tekanan. Cukup itu saja , kalian pasti bisa menarik kesimpulan  nama Putra dari mana hehe.  Gua sedang menjalani pendidikan formal di suatu kampus di Kota Hujan , sebut saja kampus yang memiliki latar belakang riset  dan teknologi pertanian nomor 1 di Indonesia, yakni IPB.
Kehidupan kampus gua sebenarnya agak terjal ya , yaa apabila dilukiskan seperti pertemuan zona subduksi dimana kerak benua semakin menunjam ke arah bawah dan melting dannnn kerak benua itu GUA !!! . Oke lanjut , kehidupan awal kampus gua dimulai dari menapak  jejak fosil di PPKU a.k.a TPB (Tingkat Paling Bahagia) kata kebanyakan dosen ,  masa-masa TPB itu  masa dimana kita mencari teman , jati diri , dan tentu saja mencari dia (re:Kucing Asrama). Gua termasuk anak yang mid-end  waktu TPB dulu , soalnya gua masih bingung cara adaptasi pada gaya belajar, soalnya dosen tiap masuk kelas sarapan slide 1 bab tiap pertemuan *bayanginsarapanslide gua aja ga pernah sarapan pagi. Gua sekarang sudah menginjak di tingkat dua dimana yang dulunya mahasiswa PPKU sekarang sudah ganti status. Yap , statusnya adalah taken. EH , salah ! statusnya adalah mahasiswa departemen  apabila di buat rentang semester , masuk semester 3. Kehidupan semester 3 gua terbilang cukup mulus , dimana gua bertemu orang-orang yang unique , limited edition , dan trademark. Sebut saja mereka, Dahlia , Katrina , Irma , Maria , Nina dan  Emiliy. Kalau dijabarin satu-satu mereka semua itu punya sifat yang bikin gua betah mengarungi masa-masa departemen yang singkat ini. Mereka tempat gua buat cerita keluh kesah hidup gua atau hanya sekedar bercanda yang receh tiap jam kuliah. Mulai dari sini , gua akan kasih gambaran teman-teman gua itu. Pertama , Dahlia . Dia itu orangnya diam , agak telmi , ngegas , ga bisa tahan tawa , dan sering wajah komuk. Kedua , Katrina ini orangnya pakai kacamata , orangnya itu kalem kalau first impression sama dia , pinter juga , sayang udah sold out , dan kocak. Lanjut , Irma ini orangnya blesteran Amsterdam-Jakarta tapi kelakuan Jakarta bat , dia itu pendengar yang baik , barusan ditinggal sama doi , kocak juga. Maria ini orang nya pendek semampai , dia itu chinese pinter , putih langsat , jago ngitung duit , suka ngegas kalau udah ga sabar mau ngapain, pemberi solusi yang baik , dan tentunya kocak juga. Nina, orangnya pendiem, tapi kalau udah kenal gesrek minta ampun, pinter juga, skor IELTS 6-up. Terakhir , Emiliy. Dia ini , suka laper mata. Kata mami dia, ga papa lapar mata asal buat beli makanan , kocak MAXIMAL , suka selfie komuk terus dikirim ke grup *kokadaorangkayakgini , baik , dan kalau ngomong bikin ngakak. Yaa , mereka berempat itu yang senantiasa mengisi hari-hari gua di departemen yang struggle ini . Meskipun satu departemen ada 100 orang lebih , tapi gua merasa lebih nyaman dengan mereka . Mungkin , sudah ditakdirkan di garis tangan masing-masing kalau kita memang  dipertemukan di Kota Hujan ini demi menggapai cita-cita dan harapan dari orang tua. Gua rasa , itu bukan pertemuan yang sengaja tapi itulah takdir Tuhan yang sebenarnya….


Postingan populer dari blog ini

DI MALAM ITU...